Komunis vs Nazi
Selasa, 29
November 2011
Perang Dunia II, atau Perang
Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi
pada 1 September1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua
kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang
berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari
100 juta personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan
seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha
perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari
tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang
Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai
saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus
1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika
Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang
menandatangani dokumen Japanese
Instrument of Surrender di atas
kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di
setiap benua.
1937: Perang Sino-Jepang
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sesudah pertikaian di Eropa. Jepang
telah menginvasi Cina pada
tahun 1931, jauh sebelum
Perang Dunia II
dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang
dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 yang
mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas sehingga mereka dapat
berpartisipasi dalam operasi terselubung di Cina sebagai "American
Volunteer Group" (AVG) (juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault). Selama tujuh bulan, kelompok Harimau Terbang
berhasil menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah
kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan adanya
tindakan Amerika Serikat dan negara lainnya yang memotong ekspor ke Jepang, maka Jepang
merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa
peringatan deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan
Inggris pada Hari Natal di bulan itu.
Pada 1940, Jepang
menduduki Indocina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Pembebasan Perancis (Forces Françaises Libres/FFL), dan bergabung dengan kekuatan PorosJerman serta Italia. Aksi ini
menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang
bereaksi dengan memboikot kiriman minyak terhadap
Jepang.
Pada 7 Desember 1941, pesawat
Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi
perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera
mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang
pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina dan koloni-koloni
Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma dengan
maksud selanjutnya menguasailadang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan
Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap
oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dan sejarah yang paling memalukan bagi
Britania.
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang,Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang
sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik guritayang bertujuan
mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front
ABDA (America (Amerika Serikat), British (Inggris), Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA
khususnya Australia dan Belanda.
Sejak peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis pertahanannya ke
Australia meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan beberapa kekuatannya di
Hindia Belanda agar tidak membuat Hindia Belanda merasa ditinggalkan dalam
pertempuran ini.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan
Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran
Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada
gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus
menembus Subang dan
berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam.
Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian
membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya
perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan
Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau
penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi
Panglima tertinggi angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu
Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda masih tetap sah
dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya
Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Pada Mei 1942, serangan laut
terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang
dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan
pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan
Laut AS kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam
posisi bertahan.
Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945
Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan
melalui Track Kokoda yang
kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia, banyak
dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras
kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari
aksi di Afrika Utara,Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun
pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai
dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau
tersebut diserang oleh Amerika
Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September, selagi perang
berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea
dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di
Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut
kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh
Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland
pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944,Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang
sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya
adalah kampanye Borneopertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang
di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang
menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri
sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini
semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis Cina (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang
Kai-shek dan Tentara Komunis Cina dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap Cina, tetapi
tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan
ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus
berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak
kelihatan.
Pasukan Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang
digunakan oleh Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis Cina. Hal ini
menyebabkan Sekutu harus menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang
besar, yang lebih dikenal sebagai "flying the Hump".
Divisi-divisi Cina yang dipimpin dan dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan
beberapa ribu tentara AS, membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang
sehingga Jalan Ledo dapat
dibangun untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan, induk dari tentara
Jepang di kawasan perang ini berperang sampai terhenti di perbatasan Burma-India oleh Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang dipimpin oleh
Mayor JendralWingate yang kemudian melancarkan serangan balik dan berhasil dengan taktik
gerilyanya yang terkenal dan bahkan dijadikan acuan bagi Tentara dan
Pejuang Indonesia pada tahun 1945–1949. Setelah merebut kembali seluruh Burma, serangan
direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang berakhir.
Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan
serangan laut dan udara Sekutu. Di antara kota-kota lain, Tokyo dibom
bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas
akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan
oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu
serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu.
Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29
"Enola Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet
mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945,pesawat bomber
jenis Boeing B-29
Superfortress "Bock's Car" yang dipiloti oleh
Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam
perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya
Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945,
setelah bom atom pertama dilepaskan. Jepang menyerah tanpa syarat pada
tanggal 14 Agustus 1945,
menandatangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945di atas
kapal USS Missouri di teluk Tokyo.
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika
sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dariLibya yang
bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan
serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar
pasukan Persemakmuran(Commonwealth) dipindahkan
ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman
yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah
pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris
oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar
Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya
terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak.
Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti
Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet
menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab
yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana
mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris
dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah
Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan
Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis
berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army)
mundur ke garis di El Alamein.
Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman
yang terbakar di tengah gurun
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan
Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan
Persemakmuran menghentikan arah mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard
Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang
Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun", absen
pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan
dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran
melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada
Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama
pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada
pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat
dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk
Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan
strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa
berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih
mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia
berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan keunggulan udara
Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh pasukan AS.
Pasukan Sekutu mendarat, dalam serangan bernama sandi Operasi Obor.
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang
menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas, sebelum akhirnya bersedia
bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya
pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama
Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan
udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di
Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit di antara pergerakan maju pasukan
Sekutu di Aljazair dan Libya. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan
perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS padaPertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis
suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat,
pasukanSekutu akhirnya
mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan
menawan 250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk
menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah
merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia
menyerah pada 8 September 1943, tetapi
pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya
dapat direbut pada 5 Juni 1944.
Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih
lainnya. Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler.
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang
dilakukan oleh Hitler dengan
gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan
rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis
baja Jerman serta
mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang
sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang
berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang
dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia
sukar memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah
itu tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman"Luftwaffe". Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta
pertahanan Maret 1939.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba
Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang
akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai
persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah
kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan diri di
antaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara
Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori
oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap
Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya
membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman.
Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktik-praktik kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim
Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya
Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki
jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet
banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan
oleh Stalin pada saat
memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata
mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang
memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan musim
dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit
(kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar
besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut
kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk
mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang
Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk
melakukan serangan ke kota St.
Petersburg.
Perang Dunia II di Eropa. Merah adalah Sekutu atau penguasaannya, Biru
adalah Axis atau penguasaannya, dan Hijau adalah Uni Soviet sebelum bergabung
dengan Sekutu tahun 1941.
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui
Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu
melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat
di Namsos, Andalsnes, danNarvik untuk
membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan
Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri
apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan
memulai Pertempuran
Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman
menyerang Belgia, Belanda, danLuxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian
melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis.Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa
yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air
Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas
angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa
Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris.
Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang berubah menjadi
serangan besar-besaran pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi pemboman
kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom
Jerman yang menyerang London. Alhasil pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapat
beristirahat. Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang
membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda
tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang
secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke
Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang
dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang
merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang
didominasi oleh Serbia dan
beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar
etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung
oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri bersama dengan
istrinya Eva Braun di dalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitlermenikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah
menyalami setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan
Jerman di Italia yang
menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark
dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah
tanggal 7 mei diRheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari
kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar